x Catatan Afandi Kusuma LAMA

Masyarakat Sebelum Hijrah Masyarakat Arab sebelum Rasulullah saw. hijrah adalah masyarakat Jahiliah. Hal ini bisa dilihat dari sejumlah aspek. Pertama : Aspek akidah. Akidah masyarakat Arab saat itu penuh dengan kemusyrikan. Di antara mereka ada yang menyembah malaikat, jin, ruh terdahulu, binatang dan berhala. Kedua : Aspek sosial. Kehidupan sosial Makkah saat itu dicirikan dengan kebobrokan moral yang luar biasa. Rata-rata dari mereka adalah peminum arak, tukang mabuk. Pelacuran dan perzinaan di Jazirah Arab saat itu adalah hal biasa. Kebiadaban bangsa Arab saat itu bahkan sampai melampau batas kemanusiaan. Anak-anak perempuan yang baru lahir dibenamkan hidup-hidup ke dalam tanah (Lihat: QS at-Takwir: 8-9). Ketiga : Aspek ekonomi. Bisnis yang dilakukan bangsa Arab saat itu sangat kental dengan riba. Bahkan pinjaman dengan bunga yang berlipat ganda (riba fadhl ) telah menjadi tradisi mereka. Keempat : Aspek politik. Secara politis bangsa Arab saat itu bukanlah bangsa yang diperhitungk

Masyarakat Sebelum Hijrah Masyarakat Arab sebelum Rasulullah saw. hijrah adalah masyarakat Jahiliah. Hal ini bisa dilihat dari sejumlah aspek. Pertama : Aspek akidah. Akidah masyarakat Arab saat itu penuh dengan kemusyrikan. Di antara mereka ada yang menyembah malaikat, jin, ruh terdahulu, binatang dan berhala. Kedua : Aspek sosial. Kehidupan sosial Makkah saat itu dicirikan dengan kebobrokan moral yang luar biasa. Rata-rata dari mereka adalah peminum arak, tukang mabuk. Pelacuran dan perzinaan di Jazirah Arab saat itu adalah hal biasa. Kebiadaban bangsa Arab saat itu bahkan sampai melampau batas kemanusiaan. Anak-anak perempuan yang baru lahir dibenamkan hidup-hidup ke dalam tanah (Lihat: QS at-Takwir: 8-9). Ketiga : Aspek ekonomi. Bisnis yang dilakukan bangsa Arab saat itu sangat kental dengan riba. Bahkan pinjaman dengan bunga yang berlipat ganda (riba fadhl ) telah menjadi tradisi mereka. Keempat : Aspek politik. Secara politis bangsa Arab saat itu bukanlah bangsa yang diperhitungk

Belajar Islam dari Ustadz Adam Cholil Al Bantany \ Cintailah orang yang kamu Cintai sewajarnya INSPIRASI PAGI: ahbib habiibaka hawnan ma ‘asa an yakuuna baghidhoka yawman ma. wa abghidh baghiidhoka hawnan ma ‘asa an yakuuna habiibaka yawman ma: cintailah orang yang kamu cintai sewajarnya saja karena bisa jadi suatu saat ia menjadi orang yang kamu benci. dan bencilah orang yang kamu benci sewajarnya saja karena bisa jadi suatu ketika ia akan menjadi orang yang kamu cintai.#Adabuddunyawaddiin\ Teman Sejati KOPI MALAM (By Request): semoga adem dengan nasyid ini:Teman Sejatioleh: BrothersSelama iniKumencri-cariTeman yang sejatiBuat menemaniPerjuangan suciBersyukur kiniPadaMu IllahiTeman yang dicariSelama iniTelah kutemuiDengannya di sisiPerjuangan iniSenang diharungiBertambah murniKasih IllahiKepadaMu AllahKupanjatkan doaAgar berkekalanKasih sayang kitaKepadamu temanKu pohon sokonganPengorbanan dan pengertianTelah kuungkapkanSegala-galanya…KepadaMu AllahKupohon restuAgar kita k

Penulisan yang benar kata “pasca” Penulisan yang benar kata “pasca” ini disalin dari  /penulisan-yang-benar-kata-pasca.html Ayo kita perhatikan paragraf berikut: Turunnya berat badan pascadiet tentu saja harus dibarengi  dengan kondisi tubuh yang sehat sekaligus bugar. Oleh karena  itu, diet yang sehat untuk melangsingkan tubuh, menurut Sadoso,  tidak boleh terlalu ketat. Untuk wanita jangan di bawah 1.200  kalori dan pria tidak di bawah 1.500 kalori. Dibandingkan dengan bentuk terikat lain,  pasca-  adalah yang paling sering dipakai. Sayangnya, penulisan bentuk terikat ini masih sering kali salah. Bentuk terikat harus selalu ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, kecuali pada bentuk terikat  maha-  dan bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang diawali dengan huruf kapital. Jika sebuah bentuk terikat diikuti oleh kata yang diawali dengan huruf kapital, di antara kedua unsur itu dituliskan tanda hubung (-). Contoh penulisan yang benar:  pascasarjana, pasca-Bom Bali, pas

Begitu banyak hal yang sangat memprihatinkan di negeri ini, juga di dunia pada umumnya. Perlu kebangkitan umat untuk memperbaiki hal itu. Banyak upaya yang telah dilakukan. Walau belum berhasil, namun upaya tersebut telah memberikan pengaruh besar bagi umat dan generasi berikutnya untuk mencoba lagi membangkitkan umat. Paling tidak ada empat hal yang perlu dimiliki oleh organisasi atau gerakan yang hendak membangkitkan umat (Islam). Pertama, gerakan atau organisasi tersebut h arus memiliki fikrah (pemikiran) dengan batasan yang jelas, agar tidak muncul kekaburan dan pembiasan. Fikrah tersebut harus cemerlang, jernih, dan murni. Kedua, gerakan itu harus mengetahui thariqah (metode) bagi penerapan fikrahnya. Fikrahnya harus diterapkan dengan kesiapan yang baik agar tidak terjadi kesimpangsiuran atau ketidakjelasan. Ketiga, gerakan tersebut harus bertumpuh pada orang-orang yang sepenuhnya memiliki kesadaran yang benar dan memiliki niat yang benar, jangan sampai hanya berbeka