kutipan:
abu fakhry
Des 20, 2011 @ 22:14:08
Seandainya bumi mengelilingi matahari maka bumi harus berotasi dengan kecepatan 360 derajat per 24 jam atau 15 derajat per jam. Dengan asumsi seperti ini maka secara logika waktu tempuh pesawat misalnya dari Denpasar menuju Jakarta akan lebih cepat (sekitar 2 jam lebih cepat) dibandingkan dengan waktu tempuh pesawat dengan rute sebaliknya karena rute denpasar-jakarta melawan perputaran bumi sedangkan rute sebaliknya searah dengan perputaran bumi. Faktanya tentu tidaklah demikian. Mohon bantahannya apabila hitung2an sederhana saya ini ternyata keliru.
_____________________________________
tanggapan:
Perbedaan kecepatan penerbangan, dari arah yang berlawanan ditentukan oleh arah angin. Kalau angin ke timur, maka dari Denpasar ke Jakarta lebih lama dari pada dari Jakarta ke Denpasar. Kalau angin ke barat, maka dari Denpasar ke Jakarta lebih cepat dibanding dari Jakarta ke Denpasar, Dengan asumsi kecepatan pesawat (kuat dorong mesin pesawat waktu di udara) adalah sama.
Sama juga halnya berlaku untuk arah utara selatan.
Tidak ada hubungannya dengan rotasi bumi.
Sama juga kalau kita meloncat di dalam pesawat yang sedang bejalan dengan kecepatan yang konstan. Kita tidak ketinggalan pesawat kok. Di dalam pesawat yang sangat besar yang berjalan dengan kecepatan yang tetap, jarak kita melompat akan sama, apakah kita melompat searah dengan arah pesawat atau berlawanan dengan arah pesawat. Cara lain, coba saja dalam pesawat, yang sedang terbang tenang, (dengan kecepatan yang konstan) kita lempar-lempar apel atau bola kecil sambil duduk di kursi pesawat. Tidak ada bedanya gerakan apel itu dengan saat kita lempar-lempar sambil duduk di kursi teras rumah kita.
COBA SAJA. Kita akan mengetahui tidak ada bedanya. Lalu apakah kita tetap tidak percaya kalau pesawat itu tadi bergerak dengan kecepatan yang tinggi.
Lebih pastinya apakah bumi berotasi atau tidak, ya, keluar dari bumi. Duduk di bulan, sambil mengamati bumi dan matahari. Apakah di bulan, kita bersama-sama matahari mengelilingi bumi yang diam. Matahari berputar sedikit lebih cepat dari bulan, sehingga dalam setiap satu bulan, bulan ketinggalan satu putaran. Ataukah kita yang berada di bulan melihat bumi berputar sekali putaran dalam satu hari, dan kita melihat matahari yang lebih jauh seolah diam dan kita di bulan mengelilingi bumi sekali putaran sebulan.
Q.36: 39. "Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua"
Kalau kita perhatikan manzilah-manjilah bulan, dari sabit, purnama, hingga sabit lagi, satu bulan.
Pertama, jarak matahari pasti jauh sekali, karena kita masih bisa melihat bulan pada malam hari, yang berarti mendapat cahaya dari matahari.
Kedua, bentuk bulan pasti bulat seperti bola, bukan lingkaran tipis seperti cermin.
Kemudian adanya gerhana matahari, meyakinkan kita bahwa jarak matahari lebih jauh dari bulan.
..... bersambung...
kutipan:
Lebih pastinya apakah bumi berotasi atau tidak, ya, keluar dari bumi. Duduk di bulan, sambil mengamati bumi dan matahari. Apakah di bulan, kita bersama-sama matahari mengelilingi bumi yang diam. Matahari berputar sedikit lebih cepat dari bulan, sehingga dalam setiap satu bulan, bulan ketinggalan satu putaran.
Ataukah kita yang berada di bulan melihat bumi berputar sekali putaran dalam satu hari, dan kita melihat matahari yang lebih jauh seolah diam lalu kita di bulan mengelilingi bumi sekali putaran sebulan, searah dengan putaran bumi.
____________________________
tanggapan:
Pada kenyataannya pun, jika kita mampu duduk di bulan.
Pandangan kita dari bulan, tidak ada bedanya apakah bumi yang berotasi pada porosnya sehari sekali putaran, atau bulan yang mengitari bumi sehari sekali putar.
Itu kalau tidak ada bintang-bintang di langit, dengan jarak yang sangat jauh.
Namun karena ada bintang-bintang sebagai latar belakang, maka dari bulan, atau dari luar bumi kita bisa memastikan, apakah bumi berotasi, ataukah bulan, matahari, dan semua bintang di langit mengelilingi bumi sekali putaran dalam satu hari.
Sekarang ada tur ke ruang angkasa. Jadi masalah ini sudah bisa dipastikan.
Bumi berotasi.
Bumi berotasi pada porosnyalah yang menyebabkan terjadinya siang dan malam.
abu fakhry
Des 20, 2011 @ 22:14:08
Seandainya bumi mengelilingi matahari maka bumi harus berotasi dengan kecepatan 360 derajat per 24 jam atau 15 derajat per jam. Dengan asumsi seperti ini maka secara logika waktu tempuh pesawat misalnya dari Denpasar menuju Jakarta akan lebih cepat (sekitar 2 jam lebih cepat) dibandingkan dengan waktu tempuh pesawat dengan rute sebaliknya karena rute denpasar-jakarta melawan perputaran bumi sedangkan rute sebaliknya searah dengan perputaran bumi. Faktanya tentu tidaklah demikian. Mohon bantahannya apabila hitung2an sederhana saya ini ternyata keliru.
_____________________________________
tanggapan:
Perbedaan kecepatan penerbangan, dari arah yang berlawanan ditentukan oleh arah angin. Kalau angin ke timur, maka dari Denpasar ke Jakarta lebih lama dari pada dari Jakarta ke Denpasar. Kalau angin ke barat, maka dari Denpasar ke Jakarta lebih cepat dibanding dari Jakarta ke Denpasar, Dengan asumsi kecepatan pesawat (kuat dorong mesin pesawat waktu di udara) adalah sama.
Sama juga halnya berlaku untuk arah utara selatan.
Tidak ada hubungannya dengan rotasi bumi.
Sama juga kalau kita meloncat di dalam pesawat yang sedang bejalan dengan kecepatan yang konstan. Kita tidak ketinggalan pesawat kok. Di dalam pesawat yang sangat besar yang berjalan dengan kecepatan yang tetap, jarak kita melompat akan sama, apakah kita melompat searah dengan arah pesawat atau berlawanan dengan arah pesawat. Cara lain, coba saja dalam pesawat, yang sedang terbang tenang, (dengan kecepatan yang konstan) kita lempar-lempar apel atau bola kecil sambil duduk di kursi pesawat. Tidak ada bedanya gerakan apel itu dengan saat kita lempar-lempar sambil duduk di kursi teras rumah kita.
COBA SAJA. Kita akan mengetahui tidak ada bedanya. Lalu apakah kita tetap tidak percaya kalau pesawat itu tadi bergerak dengan kecepatan yang tinggi.
Lebih pastinya apakah bumi berotasi atau tidak, ya, keluar dari bumi. Duduk di bulan, sambil mengamati bumi dan matahari. Apakah di bulan, kita bersama-sama matahari mengelilingi bumi yang diam. Matahari berputar sedikit lebih cepat dari bulan, sehingga dalam setiap satu bulan, bulan ketinggalan satu putaran. Ataukah kita yang berada di bulan melihat bumi berputar sekali putaran dalam satu hari, dan kita melihat matahari yang lebih jauh seolah diam dan kita di bulan mengelilingi bumi sekali putaran sebulan.
Q.36: 39. "Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua"
Kalau kita perhatikan manzilah-manjilah bulan, dari sabit, purnama, hingga sabit lagi, satu bulan.
Pertama, jarak matahari pasti jauh sekali, karena kita masih bisa melihat bulan pada malam hari, yang berarti mendapat cahaya dari matahari.
Kedua, bentuk bulan pasti bulat seperti bola, bukan lingkaran tipis seperti cermin.
Kemudian adanya gerhana matahari, meyakinkan kita bahwa jarak matahari lebih jauh dari bulan.
..... bersambung...
kutipan:
Lebih pastinya apakah bumi berotasi atau tidak, ya, keluar dari bumi. Duduk di bulan, sambil mengamati bumi dan matahari. Apakah di bulan, kita bersama-sama matahari mengelilingi bumi yang diam. Matahari berputar sedikit lebih cepat dari bulan, sehingga dalam setiap satu bulan, bulan ketinggalan satu putaran.
Ataukah kita yang berada di bulan melihat bumi berputar sekali putaran dalam satu hari, dan kita melihat matahari yang lebih jauh seolah diam lalu kita di bulan mengelilingi bumi sekali putaran sebulan, searah dengan putaran bumi.
____________________________
tanggapan:
Pada kenyataannya pun, jika kita mampu duduk di bulan.
Pandangan kita dari bulan, tidak ada bedanya apakah bumi yang berotasi pada porosnya sehari sekali putaran, atau bulan yang mengitari bumi sehari sekali putar.
Itu kalau tidak ada bintang-bintang di langit, dengan jarak yang sangat jauh.
Namun karena ada bintang-bintang sebagai latar belakang, maka dari bulan, atau dari luar bumi kita bisa memastikan, apakah bumi berotasi, ataukah bulan, matahari, dan semua bintang di langit mengelilingi bumi sekali putaran dalam satu hari.
Sekarang ada tur ke ruang angkasa. Jadi masalah ini sudah bisa dipastikan.
Bumi berotasi.
Bumi berotasi pada porosnyalah yang menyebabkan terjadinya siang dan malam.