Ayuna Fadjrin
Setiap orang yang bertindak pasti ada waktu ia harus berpikir panjang, tentang apa yang akan terjadi nanti bila saya melakukan ini dan apa yang terjadi nanti bila saya melakukan itu.
Tapi ada orang yang konyol dan begitu gegabah. dalam pikirannya hanya ada uang, uang, uang, kesenangan, kesenangan dan kesenangan. peduli pada orang lain, sama sekali tak ada dalam pikirannya. Entah mengapa seperti itu.
Orang ini mengaku dulu pernah kaya, kepada beberapa orang, ia mengaku ayahnya dulu adalah orang yang kaya dan dia bisa menikmati hasil apapun dari kekayaan ayahnya. tapi seiring waktu kekayaan ayahnya habis karena perselingkuhan yang ia lakukan.
Dan anehnya, dengan cerita-ceritanya itu, ia berhasil menipu teman-temannya, bahkan orang-orang yang membutuhkan pertolongan masih ia tipu juga.
Yang saya bahas disini, mengapa dia melakukan itu?
tapi.
Banyak orang yang sama sifatnya seperti orang yang saya ceritakan ini. bahkan beberapa persen dari penduduk di bumi. mereka, tidak mau tahu tentang penderitaan orang lain, mereka hanya peduli tentang kemakmurannya saja. mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kesenangannya, dari mulai menipu, menjerumuskan orang, atau yang paling parah mencelakakan orang lain.
dan sialnya... ini bagian tersial...
pemimpin kita... banyak yang sifatnya seperti ini.
Ya Allah... berilah mereka hidayah. moga-moga cepat bertaubat... hingga Indonesia dipimpin oleh orang yang setidaknya mau peduli terhadap rakyatnya
SukaSuka · · Bagikan
Afandi Kusuma
yang penting.... kita saja .... jangan seperti itu...
kalau bisa nasehati dia dengan baik, ya lebih ok lagi.
Afandi Kusuma
segala sesuai tentu ada hikmah dan sudah menjadi kehendak Yang Kuasa, jadi kita jangan sampai menganggap hal itu adalah suatu kesialan
Setiap orang yang bertindak pasti ada waktu ia harus berpikir panjang, tentang apa yang akan terjadi nanti bila saya melakukan ini dan apa yang terjadi nanti bila saya melakukan itu.
Tapi ada orang yang konyol dan begitu gegabah. dalam pikirannya hanya ada uang, uang, uang, kesenangan, kesenangan dan kesenangan. peduli pada orang lain, sama sekali tak ada dalam pikirannya. Entah mengapa seperti itu.
Orang ini mengaku dulu pernah kaya, kepada beberapa orang, ia mengaku ayahnya dulu adalah orang yang kaya dan dia bisa menikmati hasil apapun dari kekayaan ayahnya. tapi seiring waktu kekayaan ayahnya habis karena perselingkuhan yang ia lakukan.
Dan anehnya, dengan cerita-ceritanya itu, ia berhasil menipu teman-temannya, bahkan orang-orang yang membutuhkan pertolongan masih ia tipu juga.
Yang saya bahas disini, mengapa dia melakukan itu?
tapi.
Banyak orang yang sama sifatnya seperti orang yang saya ceritakan ini. bahkan beberapa persen dari penduduk di bumi. mereka, tidak mau tahu tentang penderitaan orang lain, mereka hanya peduli tentang kemakmurannya saja. mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kesenangannya, dari mulai menipu, menjerumuskan orang, atau yang paling parah mencelakakan orang lain.
dan sialnya... ini bagian tersial...
pemimpin kita... banyak yang sifatnya seperti ini.
Ya Allah... berilah mereka hidayah. moga-moga cepat bertaubat... hingga Indonesia dipimpin oleh orang yang setidaknya mau peduli terhadap rakyatnya
SukaSuka · · Bagikan
Afandi Kusuma
yang penting.... kita saja .... jangan seperti itu...
kalau bisa nasehati dia dengan baik, ya lebih ok lagi.
Afandi Kusuma
segala sesuai tentu ada hikmah dan sudah menjadi kehendak Yang Kuasa, jadi kita jangan sampai menganggap hal itu adalah suatu kesialan