Afandi Kusuma
Sebelumnya ada yang menyinggung Surah Al-Ikhlas yang tidak ada kata Ikhlas di dalamnya.
Memang dalam menamai surat, adalah (1) berdasarkan salah satu kata dalam surah tersebut, atau (2) adalah berdasarkan maknanya.
Selain surah Al-Ikhlas, yang dinamai berdasarkan maknanya misalnya adalah surah Al-Fatikah.
Mengapa dinamai surat al-Ikhlas?
Kata ikhlas merupakan turunan dari kata kha-la-sha yang artinya murni atau bersih.
Menurut Imam Ibnu Utsaimin dalam [Fatawa Nur ’ala ad-Darb, volume 5, no. 2]
Dinamakan surat al-Ikhlas karena dua hal,
Pertama, karena dalam surat tersebut Allah khusus menceritakan tentang diri-Nya. Sehingga di dalam surat ini, tidak ada keterangan apapun selain keterangan tentang Allah subhanahu wa ta’ala dan sifat-sifat-Nya.
Kedua, surat ini mengajarkan tentang prinsip ikhlas bagi orang yang membacanya, sehingga dia menjauhi kesyirikan. Apabila dia baca dengan meyakini kandungannya dan isinya yang mencakup tiga macam tauhid, tauhid rububiyah, uluhiyah, dan asma wa shifat.
Ahmad Syaiful Arif
laaaah bener kuwi.....
MazArif
surat pertama alfateha...akhir an nass
jadi alquran berisi pembuka tabir manusia
Afandi Kusuma
Alasan Karena tidak menyebutkan sesuatu yang lain selain tauhid dan murni (khâlish)menyebutkan sifat-sifat Tuhan.
Disebutkan oleh Abu Hammid bi Yusuf al-Andalusi, di al-Bahr al-Muhith fi al-Tafsir, Riset oleh Muhammad Jamil Shiddiqi, jil 3, hal. 22, Dar al-Fikr, Beirut, 1420 H; Muhammad bin Ahmad Qurthubi, al-Jâmi’ Liahkâm al-Qur’ân, jil. 4, hal. 10, Intisyarat Nasir Khusruw, Teheran, Cetakan Pertama, 1364 S; Sultan Muhammad Gunabadi, Tafsir Bayân al-Sa’âdah fi Maqâmat al-‘Ibâdah, jil. 4, hal. 281, Muassasah al-A’lami lil Mathbu’at, Beirut, Cetakan Kedua, 1408 H.
Afandi Kusuma
Barang siapa yang menemukan keyakinan padanya dan mengakui kandungan ajarannya maka ia akan menjadi seorang Mukmin yang tulus dan ikhlas.
Disebut oleh
Mir Sayid Ali Hairi Tehrani, Muqatanayat al-Durar wa Multaqath al-Tsamar, jil. 12, hal. 256, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran, 1377 S.
Afandi Kusuma
Barang siapa yang menemukan keyakinan padanya dan mengakui kandungan ajarannya maka ia akan menjadi seorang Mukmin yang tulus dan ikhlas.
Sebab terbebasnya dan terlepasnya ahli tauhid dari api neraka.
Barang siapa yang menemukan nama-nama dan sifat-sifat dalam surah ini serta beriman kepada hakikat-hakikat dan makna-maknanya, maka ia akan terbebas dari segala jenis kemusyrikan, kemunafikan dan penyimpangan sehingga ia menjadi orang yang mukhlis dalam niat dan perbuatan.
Sebelumnya ada yang menyinggung Surah Al-Ikhlas yang tidak ada kata Ikhlas di dalamnya.
Memang dalam menamai surat, adalah (1) berdasarkan salah satu kata dalam surah tersebut, atau (2) adalah berdasarkan maknanya.
Selain surah Al-Ikhlas, yang dinamai berdasarkan maknanya misalnya adalah surah Al-Fatikah.
Mengapa dinamai surat al-Ikhlas?
Kata ikhlas merupakan turunan dari kata kha-la-sha yang artinya murni atau bersih.
Menurut Imam Ibnu Utsaimin dalam [Fatawa Nur ’ala ad-Darb, volume 5, no. 2]
Dinamakan surat al-Ikhlas karena dua hal,
Pertama, karena dalam surat tersebut Allah khusus menceritakan tentang diri-Nya. Sehingga di dalam surat ini, tidak ada keterangan apapun selain keterangan tentang Allah subhanahu wa ta’ala dan sifat-sifat-Nya.
Kedua, surat ini mengajarkan tentang prinsip ikhlas bagi orang yang membacanya, sehingga dia menjauhi kesyirikan. Apabila dia baca dengan meyakini kandungannya dan isinya yang mencakup tiga macam tauhid, tauhid rububiyah, uluhiyah, dan asma wa shifat.
Ahmad Syaiful Arif
laaaah bener kuwi.....
MazArif
surat pertama alfateha...akhir an nass
jadi alquran berisi pembuka tabir manusia
Afandi Kusuma
Alasan Karena tidak menyebutkan sesuatu yang lain selain tauhid dan murni (khâlish)menyebutkan sifat-sifat Tuhan.
Disebutkan oleh Abu Hammid bi Yusuf al-Andalusi, di al-Bahr al-Muhith fi al-Tafsir, Riset oleh Muhammad Jamil Shiddiqi, jil 3, hal. 22, Dar al-Fikr, Beirut, 1420 H; Muhammad bin Ahmad Qurthubi, al-Jâmi’ Liahkâm al-Qur’ân, jil. 4, hal. 10, Intisyarat Nasir Khusruw, Teheran, Cetakan Pertama, 1364 S; Sultan Muhammad Gunabadi, Tafsir Bayân al-Sa’âdah fi Maqâmat al-‘Ibâdah, jil. 4, hal. 281, Muassasah al-A’lami lil Mathbu’at, Beirut, Cetakan Kedua, 1408 H.
Afandi Kusuma
Barang siapa yang menemukan keyakinan padanya dan mengakui kandungan ajarannya maka ia akan menjadi seorang Mukmin yang tulus dan ikhlas.
Disebut oleh
Mir Sayid Ali Hairi Tehrani, Muqatanayat al-Durar wa Multaqath al-Tsamar, jil. 12, hal. 256, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran, 1377 S.
Afandi Kusuma
Barang siapa yang menemukan keyakinan padanya dan mengakui kandungan ajarannya maka ia akan menjadi seorang Mukmin yang tulus dan ikhlas.
Sebab terbebasnya dan terlepasnya ahli tauhid dari api neraka.
Barang siapa yang menemukan nama-nama dan sifat-sifat dalam surah ini serta beriman kepada hakikat-hakikat dan makna-maknanya, maka ia akan terbebas dari segala jenis kemusyrikan, kemunafikan dan penyimpangan sehingga ia menjadi orang yang mukhlis dalam niat dan perbuatan.