Air minum, Air Murni, dan Air organik
Selengkapnya tentang Air minum, Air Murni, dan Air organik klik disini.
Untuk memenuhi syarat air minum yakni tidak berasa, tidak berbau, dan tidak berwarna, serta tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, juga tidak mengandung logam berat, dapat dipenuhi secara langsung dari sumber alam, dan dengan menggunakan proses filter.
Pemilihan air yang baik serta penjernihan dapat mengurangi resiko mengkonsumsi air yang tercemar oleh bakteri atau zat berbahaya. Salah satu bakteri pencemar air yang berbahaya adalah bakteri Escherichia coli.
Air yang sama sekali tidak mengandung unsur kimia lain selain H2O (air) itu sendiri, biasa disebut air organik. Sedangkan unsur kimia yang biasanya terkandung dalam air adalah mineral anorganik, seperti aluminium, merkuri, dan ferrum.
.
TDS meter (total dissolved solids meter) adalah alat yang digunakan untuk mengukur kemurnian air dari mineral anorganik. Alat ini dapat mengukur total zat padat yang terlarut dalam zat cair dengan menggunakan satuan ppm (part per million) atau bagian per sejuta.
Yang termasuk air minum adalah yang tds-nya 10 s/d 100 ppm. Jika tds-nya lebih dari 100 ppm, maka air tersebut tidak layak untuk diminum. Yang tds-nya 0 (nol) ppm disebut air organik, dan yang biasa disebut air murni tds-nya 1 – 10 ppm.
.
Agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh manusia membutuhkan antara satu sampai tujuh liter air setiap hari untuk menghindari dehidrasi karena tubuh manusia terdiri dari 55% sampai 78% air, tergantung dari ukuran badan. Jumlah pasti kebutuhan air pada tubuh manusia bergantung pada tingkat aktivitas, suhu, kelembaban, dan beberapa faktor lainnya. Manusia mendapatkan cairan lebih banyak dari air minum, selain juga dari makanan dan minuman.
[....]