Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Materi Khotbah Jumat Terjemahan Bahasa Jawa di Sekolah

Pagi itu seperti biasa, bersama ibuku menyusuri sungai dengan perahu kecil. Sesekali berhenti memeriksa jaring yang telah kami pasang pada hari kemarin. Mengambil ikan yang tertangkap oleh jaring, lalu membersihkan jaring dari kotoran yang ikut tersangkut, kemudian memasang kembali dengan harapan nanti sore bisa dilihat lagi dengan banyak ikan bergelantungan terjebak di jaring sederhana kami. Seperti biasa kami memasang jaring dan membiarkan sampai berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan di pinggir sungai, di muara anak sungai, atau di muara saluran ke tambak. Setiap pagi dan sore kami tinggal mengambil ikan yang tertangkap dan membersihkan dari sampah yang ikut terperangkap, juga dari binatang lain yang tidak kami kehendaki misalnya ular, atau biawak kecil. Ikan yang tertangkap, ada jenis keting, mujaer, sembilang, dukang, bloso, gabus, atau betik. Terkadang juga udang besar atau kepiting. Kami senang melakukan rutinitas itu. Dan saat ini terkadang aku rindu kegiatan itu, dan ingin se

Belajar memberi lebih banyak untuk mendapatkan hasil lebih banyak, dan juga sekaligus belajar memakai lebih sedikit

Barang pertama yang aku jual yang aku produksi sendiri adalah mainan pedang-pedangan dari kayu. Senang dapat uang dan bisa untuk menambah tabungan di sekolah waktu itu. Teman-teman mau saja membeli dari aku mainan itu. Aku tidak ingat betul waktu itu aku umur berapa, yang jelas aku masih SD. Yang masih aku ingat betul adalah tempat aku membuat pedang-pedangan itu. Kini tempat itu menjadi kos-kosan. Barang yang pertama kali aku jual namun mendapatkannya dari kerja sama dengan orang tuaku adalah udang. Waktu itu aku sering membatu ayahku mencari udang atau ikan yang lainnya di sungai. Dan soal menjual tentu aku harus belajar sendiri terutama masalah keberanian menawarkan dan mempengaruhi orang lain, apalagi orang itu jauh lebih senior dari aku yang waktu itu aku masih SD. Aku ingat betul waktu itu aku mendapatkan uang 2 ribu rupiah yang saat itu nilainya membuat tabunganku menjadi paling banyak dibanding teman-teman di kelas. Mungkin Bu Sri guruku yang membeli udang dari aku itu masih in