Beberapa bulan yang lalu, aku menulis, bahwa akan sia-sia apa yang diusahakan orang yang telah berbuat curang, (dengan mengurangi timbangan, menekan dan 'memanfaatkan' kebaikan orang lain, menambahkan angka timbangan saat menjual, dan mengurangi angka timbangan saat membeli).
Aku pikir, sia-sianya perbuatan itu akan terjadi saat mati atau setelah mati, atau paling tidak saat lemah dan renta, dan hanya sedikit kerugian saat terjadinya perbuatan itu, atau sesaat setelahnya.(Q.11:15-16)
Ternyata Tuhanku, menunjukkan padaku, di depan penglihatanku sendiri, sia-sia-nya berbuat curang itu terjadi pada saat itu juga, bahkan sangat jelas nampak setelah perbuatan itu dilakukan.
Hasil kecurangan diambil oleh orang lain, dan bahkan yang telah melakukan kecurangan untuk orang lain itu merasa 'jasa'nya dibalas dengan air tuba. (Q.18:103-105)
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan akan menemui akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan.(Q.7:147)
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.
Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. (Q.11:15-16)
Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"
Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia (Q.18:103-105)
Salah satu ayat yang dimaksud dari ayat yang didustakan oleh orang tersebut adalah:
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang
(yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. (Q.83:1-3)
Sia-sia, rugi, dan celaka, bagi orang yang curang.
Aku pikir, sia-sianya perbuatan itu akan terjadi saat mati atau setelah mati, atau paling tidak saat lemah dan renta, dan hanya sedikit kerugian saat terjadinya perbuatan itu, atau sesaat setelahnya.(Q.11:15-16)
Ternyata Tuhanku, menunjukkan padaku, di depan penglihatanku sendiri, sia-sia-nya berbuat curang itu terjadi pada saat itu juga, bahkan sangat jelas nampak setelah perbuatan itu dilakukan.
Hasil kecurangan diambil oleh orang lain, dan bahkan yang telah melakukan kecurangan untuk orang lain itu merasa 'jasa'nya dibalas dengan air tuba. (Q.18:103-105)
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan akan menemui akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan.(Q.7:147)
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.
Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. (Q.11:15-16)
Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"
Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia (Q.18:103-105)
Salah satu ayat yang dimaksud dari ayat yang didustakan oleh orang tersebut adalah:
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang
(yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. (Q.83:1-3)
Sia-sia, rugi, dan celaka, bagi orang yang curang.