Langsung ke konten utama

Menasionalisasi Sumber Daya Alam Indonesia

Sepertinya kita memang akan lebih sulit menasionalisasi pengelolaan SDA kita jika negara kita masih menggunakan sistem yang sekarang.
Mungkin mesti ada perubahan sistem negara untuk bisa lebih memudahkan pemanfaatan SDA kita untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat, bukan sebesar-besarnya untuk kepentingan pemodal.

Sebagai negara besar, sepertinya kita tidak perlu takut untuk diembargo, asal kita juga tidak boleh serakah dan zalim.

Ya, tidak perlu takut untuk tidak memberikan keuntungan bunga pada bank dunia.
Tidak perlu takut untuk tidak memberi keuntungan pada perusahaan yang menjual mobilnya ke negara kita.
Tidak perlu takut untuk tidak memberi keuntungan pada negara yang menjual beras ke kita, menjual daging ke kita, menjual komputer ke kita.
Kita juga tidak perlu takut, untuk tidak lagi mengirim minyak kita ke luar negeri, tidak menjual batu bara kita, tidak mengirim tenaga kerja kita. Tidak perlu takut.

Mungkin untuk sementara memang pengusaha kita yang bergerak dalam ekspor impor akan kacau, tapi tidak lama akan teratasi. Apalagi transaksi antar negara tidak mungkin semua terputus begitu saja.

Ya, transaksi luar negeri tidak akan semuanya tertutup jika kita menasionalisasi SDA. Mungkin kalau kita memaksa dengan membuat Undang-Undang yang menguntungkan kita, kita akan sedikit bermasalah dengan beberapa negara saja. Yang mungkin sebenarnya kita tahu, mereka yang selama ini telah menunjukkan keserakahannya.

Kembali soal sistem negara.
Mungkin saatnya kita mengganti sistem negara ini dengan sistem yang lebih praktis, lebih murah, dan lebih amanah.


Dari komentar di facebook, mengenai bagaimana kalau kita menasionalisasi pengelolaan sumber daya alam kita.

Postingan populer dari blog ini

Fungsi Tata Panggung (dalam teater)

Fungsi Tata Panggung Dalam perancangan tata panggung selain mempertimbangkan jenis panggung yang akan digunakan ada beberapa elemen komposisi yang perlu diperhatikan. Sebelum menjelaskan semua itu, fungsi tata panggung perlu dibahas terlebih dahulu. Selain merencanakan gambar dekor, penata panggung juga bertanggungjawab terhadap segala perabot yang digunakan. Karena keseluruhan objek yang ada di atas panggung dan digunakan oleh aktor membentuk satu lukisan secara menyeluruh. Perabot dan piranti sangat penting dalam mencipta lukisan panggung, terutama pada panggung arena dimana lukisan dekor ...[ BUKA ]   Suasana dan Semangat Lakon   Periode Sejarah Lakon Lokasi Kejadian Status dan Karakter Peran Musim   Selengkapnya tentang TATA PANGGUNG untuk Pementasan / Teater . . . . . . . .. . . . . .

Menjaga Kelestarian Peninggalan Sejarah

Menjaga Kelestarian Peninggalan Sejarah Sejak dahulu bangsa Indonesia sudah mampu menciptakan berbagai benda dan karya yang sangat berharga. Peninggalan sejarah tersebut sebagai bukti bahwa Indonesia telah memiliki budaya yang tinggi. Semua peninggalan bersejarah penting artinya bagi sebuah negara. Peninggalan sejarah merupakan kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya. Semakin lama atau semakin tua, nilainya justru semakin tinggi. Semakin langka suatu peninggalan bersejarah juga semakin tinggi nilainya. Peninggalan-peninggalan bersejarah sangat bermanfaat sebagai bahan studi atau penelitian di samping juga dapat dijadikan sebagai obyek wisata. Karena begitu pentingnya peninggalan bersejarah maka perlu diadakan upaya pelestarian. Hal-hal yang dapat dilakukan dalam upaya melestarikan peninggalan bersejarah antara lain:….. Selengkapnya>>

alumni yang sudah sukses sebagai profesional maupun pengusaha. Berbagi pengalaman

Potensi Alumni Oleh: Joko Intarto, Jagaters Idenya sederhana saja: mengundang alumni yang sudah sukses sebagai profesional maupun pengusaha. Berbagi pengalaman kepada juniornya. Setahun sekali. Targetnya siswa kelas 12. Sebagai pembekalan sebelum melanjutkan ke jenjang kuliah. Atau bekerja. Atau berwirausaha. Program itu saya namakan ‘Cah Purwodadi Menginspirasi’. Forum berbagi pengalaman dalam karir dan bisnis orang-orang sukses dari Purwodadi. Empat orang sahabat saya semasa SMA menyambut gagasan ini dengan antusias. Gunung Iskandar, teman sebangku yang kini perwira tinggi di TNI AD langsung menjawab, ‘’Siaaaap!’’ Khas tentara. Agung Wiharto yang sekarang direktur pabrik semen Solusi Bangun Indonesia, nama baru Holcim, menjawab senada. ‘’Karena ini perintah Cak Jokin, saya tidak bisa menolak,’’ jawabnya. Pupung, panggilannya sehari-hari, selalu memanggil saya dengan sebutan Cak Jokin. Bukan JTO. Agus Wantoro, direktur Waskita Beton Precast, tak kalah gembira. Segera kita meetingkan ...